Di Kudus Timur yang berbatasan dengan Kota Pati, terdapat Situs Purba Pati Ayam. Situs ini berada di tempat terpencil di Kancilan, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus. Di sini anda bisa menemukan fosil manusia purba (Homo Erectus), Hewan Purba vertebrata bahkan invertebrata.
Hewan Vertebrata yang seperti Stegodon trigonochepalus (gajah purba), Rhinocecos sondaicus (badak), Elephas sp (sejenis Gajah), Bos banteng (sejenis banteng), sp (buaya), Ceruus zwaani dan Cervus atau Ydekkeri martim (sejenis Rusa) Corvidae (Rusa), Chelonidae (Kura-Kura), Tridacna (Kerang laut), Hipopotamidae (Kudanil), Suidae (Babi Hutan), Crocodilus dll.
Mayoritas yang berkunjung disini adalah orang-orang yang suka belajar tentang sejarah. Bahkan para peneliti pun mengunjungi museum purbakala ini. Banyak yang bisa di temukan disini seperti batu-batu yang di pakai manusia zaman dahulu sebagai alat serbaguna. Batu ini di temukan dalam satu aeri lapisan tanah yang tidak terputus sejak lebih dari satu juta tahun silam.
Situs Pati Ayam Kudus di bangun diatas lahan 2.900 hektar yang masih berdampingan dengan gunung muria. Museum ini memang fokus di buat untuk menampung fosil-fosil di zaman purba. Ada sekitar 1500 lebih fosil yang disimpan. Pemerintah membuat museum ini karena demi merawat khazanah sejarah yang ada di indonesia karena dulu fosil-fosil ini hanya di simpan oleh penduduk sekitar saja.
Kawasan pegunungan Patiayam ini juga terdapat Goa Patiayam atau Goa Dalem. Lokasi Situs Pati Ayam dari Pusat Kota Kudus adalah sekitar 18 km atau sekitar 40 menit berkendara. Museum di Situs purba Pati ayam ini ada kemiripan dengan situs purba di Sangiran, Trinil, Mojokerto, dan Nganjuk.
Salah satu yang membuat fosil situs Pati ayam ini utuh adalah halusnya abu vulkanik dari erupsi gunung. Dan di sekitar tidak ada sungai besar yang berpotensi banjir dan merendam fosil dalam jangka waktu yang sangat lama.
Pemerintah meresmikan situs Patiayam ini sebagai cagar budaya yang harus di jaga pada 22 September 2005. Lokasi yang berada di lereng membuat isi dari fosil-fosil purba awet sampai sekarang. Situs ini berdiri di atas ketinggian 350 meter di atas laut.